sumber gambar: envato.com
Asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari.
Para peneliti berpikir beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma, paling sering terjadi pada awal kehidupan. Beberapa faktor berikut menunjukkan resiko seseorang bisa mengidap asma:
- Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi (AT-o-pe).
- Orangtua yang memiliki asma.
- Infeksi saluran pernapasan tertentu selama masa kanak-kanak (ISPA).
- Kontak dengan beberapa alergi udara atau paparan ke beberapa infeksi virus pada masa bayi atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang.
- Bakteri yang berasal dari debu dapat menjadi pemicu utama faktor risiko dari asma. Bakteri tersebut bernama endotoxin yang umumnya berada pada perkakas rumah, terutama di kamar tidur yang dapat menimbulkan gejala asma.
Asma dapat kambuh oleh karena debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik, bahan makanan atau minuman yang tidak cocok (biasanya dialami oleh penderita asma alergi), infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia.
sumber gambar: envato.com
Pada masa kanak-kanak, gejala asma akan menghilang dengan sendirinya saat masuk usia remaja. Gejala asma yang tergolong menengah atau berat pada masa kanak-kanak dapat muncul kembali di masa mendatang. Perlu diketahui juga bahwa gejala asma bisa muncul di usia berapa pun, dan tidak selalu bermula pada waktu kanak-kanak.
Serangan asma bisa terjadi secara mendadak, kapan saja, dan di mana saja. Gejalanya meliputi:
- Mengi (bengek), yaitu bunyi ‘ngik’ saat bernapas.
- Sesak napas atau napas pendek.
- Dada terasa berat atau penuh.
- Batuk-batuk parah, biasanya terjadi di malam hari sehingga menyulitkan tidur.
- Tiba-tiba merasa lemas.
- Kesulitan berbicara, karena napas sesak.
Waspadai jika serangan asma yang muncul cukup berat, ditandai dengan sesak napas parah disertai kulit pucat, bibir dan jari tangan tampak kebiruan.
Penderita asma perlu secara berkala mengevaluasi dan mengontrol penyakit ini sepanjang hidup. Hal itu karena asma merupakan sebuah bentuk alergi yang tidak dapat disembuhkan atau hilang sama sekali. Namun, asma dapat dikendalikan. Memiliki kondisi asma yang terkendali juga dapat meningkatkan kualitas hidup bagi penderitanya. Ada beberapa penderita asma telah berhasil mengendalikan asma sehingga tidak pernah kambuh kembali tetapi tidak menutup kemungkinan jika suatu saat kambuh lagi jika terpapar dengan pencetus asma tersebut.
sumber gambar: envato.com
Asma dapat dikendalikan dengan mengatur pola hidup sehat dan memperhatikan beberapa hal berikut:
- Mengenali dan memahami pemicu asma (makanan, emosional, lingkungan, dsb.)
- Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter.
- Melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab serangan asma.
- Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur.
- Memonitor kondisi saluran pernapasan.
Perlu diperhatikan, penggunaan inhaler dapat meningkatkan reaksi asma. Oleh karena itu, wajib untuk mendiskusikannya dengan dokter, supaya rencana penanganan asma disesuaikan dengan kebutuhan. Vaksinasi flu dan pneumonia pun sangat disarankan untuk dilakukan, supaya asma tidak memburuk.
Jika Asma kambuh tetaplah tenang dan lakukan langkah-langkah pertolongan pertama pada asma berikut ini:
- Duduk dan ambil napas pelan-pelan dengan stabil. Sekali lagi, cobalah untuk tetap tenang, karena panik justru akan semakin memperparah serangan asma.
- Semprotkan obat inhaler untuk asma setiap 30-60 detik, maksimal 10 semprotan.
- Hubungi ambulans jika tidak memiliki inhaler, asma bertambah parah meski sudah menggunakan inhaler, tidak ada perbaikan meski sudah menyemprotkan inhaler sebanyak 10 kali, atau jika merasa khawatir.
- Jika ambulans belum tiba dalam waktu 15 menit, ulangi langkah nomor 2.
sumber gambar: envato.com
Apabila melihat orang lain sedang mengalami serangan asma, kita bisa membantunya dengan mempraktikkan pertolongan pertama pada asma berikut ini:
- Hubungi ambulans
- Bantu orang tersebut untuk duduk tegak dengan nyaman, sambil melonggarkan pakaiannya agar tidak sesak.
- Jauhkan penderita asma yang sedang kumat dari kemungkinan pencetusnya, seperti debu, udara dingin, atau hewan peliharaan. Tanyakan faktor pencetus asma pada penderita, jika memungkinkan.
- Jika orang tersebut memiliki obat asma, seperti inhaler, bantu dia untuk menggunakannya. Jika dia tidak punya inhaler, gunakan inhaler yang ada di kotak P3K. Jangan pakai obat inhaler dari penderita asma yang lain.
- Untuk menggunakan inhaler, pertama-tama lepaskan tutupnya, kocok, lalu sambungkan inhaler ke spacer, dan pasangkan mouthpiece pada spacer.
- Setelah itu, tempelkan mouthpiece pada mulut penderita. Usahakan agar mulut penderita menutupi seluruh ujung mouthpiece.
- Ketika penderita mengambil napas perlahan-lahan, tekan inhaler satu kali. Minta dia agar tetap mengambil napas pelan-pelan dan sedalam mungkin, kemudian tahan napas selama 10 detik.
- Semprotkan inhaler sebanyak empat kali, dengan jarak waktu sekitar 1 menit tiap kali semprotan.
- Setelah empat semprotan, tunggu hingga 4 menit. Jika masih sulit bernapas, berikan empat semprotan lagi dengan jarak waktu yang sama.
- Jika tetap tidak ada perubahan, berikan empat semprotan inhaler setiap 4 menit sekali, sampai ambulans tiba.
- Jika serangan asmanya berat, semprotkan inhaler sebanyak 6-8 kali setiap 5 menit.
Perawatan medis darurat harus diberikan secepatnya apabila penderita asma mengalami kesulitan bernapas hingga tampak pucat, bibirnya membiru, tidak bisa bicara, atau pingsan.
Sumber Referensi:
Martin, L. NIH U.S. National Library of Medicine Medline Plus (2018). Signs of An Asthma Attack.
National Heart, Lung, and Blood Institute NHLBI. Asthma.
NHS UK (2018). Health A – Z. Asthma Attacks.
NHS UK (2018). Health A – Z. Asthma – Overview.
Mayo Clinic (2018). Diseases & Conditions. Asthma.
American College of Allergy, Asthma & Immunology ACAAI. Asthma Treatment.
Jefferson, R. Everyday Health (2017). How to Help Someone Having An Asthma Attack.
WebMD (2018). Acute Asthma Attack Treatment for Adults.
WebMD (2018). Asthma Attack.
0 Comments